KISAH PEMBURU yang berhati mulia??
RUSA BERSEDIA UNTUK LARI DARI PEMANGSA DAN SENTIASA HIDUP DALAM BURUAN
TANPA KITA SEDAR,KITA SETIAP HARI DALAM BURUAN SYAITAN DAN IBLIS
UNTUK MEROSAKKAN IMAN KITA..KEHIDUPAN KITA TAK UBAH SEPERTI RUSA..
SANGAT PENTING UNTUK KITA BERJAGA-JAGA SEBELUM MENJADI MANGSA TIPU DAYA
IBLIS DAN SYAITAN
Pada zaman dahulu, terdapat seorang pelayan raja bernama Nasiruddin yang begitu gemar sekali berburu. Pada suatu hari ketika dia sedang berburu, Nasiruddin ternampak seekor anak rusa yang cantik sekali.
“Anak
rusa yang cantik itu bolehlah aku berikan kepada anakku. Mereka tentu
sayang kepada anak rusa itu dan menjaganya dengan baik,” kata Nasiruddin
dalam hati.
Nasiruddin
menangkap anak rusa itu dibawanya pulang meninggalkan hutan tempat ia
berburu itu. Apabila ibu rusa sedar bahawa anaknya telah ditangkap
orang, dia merasa amat terkejut sekali. Oleh kerana amat sedih kerana
tidak dapat berbuat apa-apa untuk mendapatkan anaknya kembali, ibu rusa
itu mengekori Nasiruddin dari belakang.
Sementara itu, Nasiruddin yang asyik menunggang kudanya gembira memikirkan tentang anak yang baru ditangkapnya itu.
“Aku telah mendapat seekor anak rusa yang comel. Pasti anak-anakku sambut dengan gembira,” katanya dalam hati.
Tiba-tiba
Nasiruddin sedar ada sesuatu yang mengekorinya, lalu dia menoleh ke
belakang. Ibu rusa itu seolah-olah kelihatan sedih sekali. Ia
seolah-olah berkata kepadanya, “Engkau telah menangkap anakku, hai
pemburu. Hidup aku tidak ada ertinya lagi kalau kau tangkap anakku itu
dari tanganku. Aku rela mati daripada hidup tanpa anak yang ku sayangi.”
Nasiruddin
merasa kasihan melihat ibu rusa itu lalu melepaskan anak rusa dari
pegangannya. Ibu rusa itu terus mendapatkan anaknya itu lalu
menjilat-jilatnya, melompat-lompat kegirangan lalu lari semula ke dalam
hutan. Sebelum menghilang, ibu rusa itu sempat menoleh ke belakang
sebagai tanda mengucapkan terima kasih terhadap Nasiruddin.
Pada malam itu, Nasiruddin bermimpi bahawa Nabi Muhammad datang menemuinya.
“Hai
Nasiruddin,” Nabi berkata. “Allah telah meletakkan namamu dalam senarai
Raja dan engkau akan menjadi Raja,” Nabi memberitahunya.
“Jagalah
kerajaanmu itu. Kerajaan ini juga menjadi satu ujian kepada engkau.
Sebagaimana engkau memperlihatkan belas kasihanmu kepada ibu rusa maka
engkau hendaklah juga berlaku ihsan dan baik terhadap sekalian manusia
yang menjadi rakyatmu itu. Ingatlah Nasiruddin, jangan sekali engkau
abaikan tanggungjawabmu terhadap rakyatmu,” kata Nabi lagi.
Mimpi Nasiruddin itu menjadi kenyataan. Dia akhirnya menjadi Raja Ghazi, satu wilayah di Afghanistan sekarang.
.................................................................................................................................................
Alkisah, pada zaman dahulu di sebuah desa, hiduplah keluarga pemburu dan peternak yang bertetangga. Untuk membantu saat berburu,
si pemburu memiliki anjing-anjing peliharaan yang galak namun kurang
terlatih. Celakanya, saat di rumah, anjing-anjing itu sering melompati
pagar dan melukai domba-domba si peternak.
Walaupun sudah diperingatkan untuk menjaga
anjing-anjingnya, si pemburu tidak mau peduli. Hingga suatu hari,
kembali salah satu domba diserang dan terluka cukup parah.
Habislah kesabaran si peternak! Setelah
berpikir lama, ia memutuskan pergi ke kota untuk menemui seorang hakim
yang bijaksana. Setelah sang hakim mendengarkan cerita si peternak itu,
dia berkata bijak, “Peternak yang baik, saya sebagai hakim, terhadap
aduanmu, bisa saja menghukum si pemburu untuk mengganti kerugianmu dan
memerintahkan dia untuk merantai atau mengurung anjing-anjingnya.
Tetapi, bila itu saya lakukan, kamu akan kehilangan seorang teman. Mana
yang lebih kamu inginkan, teman atau musuh yang jadi tetanggamu?”
“Pak Hakim, jujur saja, walapun saya merasa
dirugikan secara materi, tetapi saya tidak ingin punya musuh, apalagi
tetangga yang telah menjadi kawan saya sedari kecil,” kata si peternak
dengan suara murung.
“Jawaban yang baik dan bijak! Jika kamu
ingin domba-dombamu aman tetapi tetanggamumenjadi teman yang baik, saya
berikan sebuah saran…silakan kamu jalankan.” Setelah mendengar saran
sang hakim, si peternak langsung setuju.
Sesampainya di rumah, peternak itu segera
menuju ke kandang dan memilih sepasang anak domba yang sehat, kemudian
menghadiahkannya kepada anak-anak tetangganya. Keluarga si pemburu
menerima hadiah itu dengan penuh sukacita. Tak lama, anak-anak pun asyik
bermain dengan domba-domba kecil yang lucu dan keesokan harinya mulai
berkunjung ke rumah si peternak untuk belajar merawat domba-domba
tersebut.
Melihat kebahagiaan anak-anaknya, tanpa
diminta, si pemburu dengan sukarela mengurung anjing-anjingnya agar
tidak mengganggu domba-domba kecil kesayangan anak-anaknya. Dan sejak
saat itu pula, domba-domba si peternak pun menjadi aman. Untuk membalas
kebaikan si peternak, si pemburu selalu membagi hasil buruannya ke si
peternak. Si peternak membalasnya dengan mengirimkan susu dan keju dari
hasil dari peternakannya.
Akhirnya…singkat cerita, si pemburu dan si peternak pun kembali bertetangga dengan bahagia.
PEMBURU SYURGA....TAK KAN PERNAH RASA CUKUP DENGAN AMAL YANG DI USAHA
SEKIAN BUAT KALI INI,
DR PAKAR SAKIT IMAN
0 komentar:
Posting Komentar